Senin, 10 Oktober 2011

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Semua makhluk hidup memerlukan energi. Energi diperoleh dari
makanan. Apakah makanan dalam tubuh makhluk hidup secara langsung
berubah menjadi energi yang siap digunakan untuk segala aktivitas hidup?
Jawabannya tentu saja tidak, karena bahan makanan dalam tubuh dapat
berubah menjadi energi apabila telah mengalami proses respirasi atau
pernapasan. Proses perubahan bahan makanan untuk mendapatkan energi
melalui pernapasan ada yang memerlukan oksigen (disebut dengan pernapasan
aerob), sedang yang tanpa menggunakan oksigen (disebut pernapasan
anaerob). Oksigen yang diperlukan berasal dari ligkungan untuk nantinya dibawa menuju sel-sel tubuh.
Semua makhluk hidup dalam, melakukan semua aktivitas hidupnya
membutuhkan energi. Manusia dapat hidup tanpa makanan dan minuman
selama beberapa hari, tetapi kita perlu bernapas setiap detiknya. Hanya sedikit
orang yang dapat bertahan hidup lebih dari lima menit tanpa bernapas.
Mengapa demikian? Karena bernapas merupakan salah satu ciri-ciri dari
makhluk hidup. Dengan adanya penjelasan di atas, maka penulis mengambil
judul paper yaitu “SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA”.

B. RUMUSAN MASALAH
Untuk mempermudah pembahasan dan terarah dalam pembahasan paper ini, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:




1









1. Bagaimana proses pernapasan pada manusia?
2. Gangguan apa saja yang terjadi pada pernapasan manusia?
3. Bagaimana cara pencegahan atau penanggulangan gangguan pada
pernapasan ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN

Penulis membahas masalah ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
1. Untuk mengetahui proses pernapasan pada manusia

2. Untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada pernapasan pada manusia

3. Untuk mangetahui cara penanggulangan gangguan pada pernapasan
D. JENIS PENELITIAN
Dalam menyusun paper ini, penulis memilih jenis penelitian Library research yaitu mengambil dari buku-buku perpuatakaan yang ada kaitannya dengan pembahasan paper ini.
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam paper ini adalah literatur, artinya dengan mengambil alih dari buku-buku yang ada kaitannya degan pembahasan paper ini.
F. METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penulisan paper ini adalah:
1. Metode deduktif
Yaitu suatu metode dimana penulis menggunakan uraian yang bersifat umum menjadi uraian yang bersifat khusus.




2









2. Metiode induktif
Yaitu suatu metode dimana penulis menggunakan uraian yang bersifat khusus menjadi uraian yang bersifat umum.
G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Dalam karya tulis ini, penulis akan mengemukakan sistematika pembahasan yaitu sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab yang pertama ini berisi tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, jenis penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data dan sistematika pembahasan.
BAB II :ALAT-ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA
Pada bab ini membahas tentang: pengertian pernapasan dan macammacam alat pernapasan pada manusia.
BAB III : SITEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Didalam bab ketiga ini yang dibahas adalah: proses pernapasan pada manusia, gangguan yang terjadi pada pernapasan manusia dan cara penanggulangan gangguan pada pernapasan.
BAB IV : PENUTUP
Pada bab keempat ini berisikan tentang: kesimpulan, saran-saran dan penutup.








3









BAB II

ALAT-ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA
A.Pengertian pernapasan
Pernapasan atau dalam bahasa latin disebut “respiration” adalah suatu proses yang menghasilkan energi yang diperlukanoleh kehidupan organisme dengan dengan memecah molekul yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana, terutama molekul gula sederhana diuraikan menjadi karbondioksida dan uap air serta energi.1)
Pernapasan disebut juga respirasi . Awalan re berarti pengulangan,
sedangkan spirasi mencakup 2 kegiatan, yaitu inspirasi (menarik napas) dan ekspirasi (menghembuskan napas). Jadi, pernapasan atau respirasi adalah suatu peristiwa pengulangan inspirasi dan ekspirasi secara terus menerus selama individu itu hidup. 2)
Dengan demikian, pengertian pernapasan adalah suatu proses pengambilan
udara untuk dibawa masuk kedalam paru-paru dan mengeluarkan gas sisa ke
udara bebas. Serta menghasilkan energi yang diperlukan oleh kehidupan
organisme dan proses ini terjadi terus-menerus selama individu itu hidup.
B. Alat-alat Pernapasan
Macam-macam alat pernapasan dan peranannya, dijelaskan sebagai berikut:
1. Hidung
Hidung adalah alat pernapasan yang paling luar sehingga merupakan alat
pernapasan pertama yang dilalui udara. Hidung terdiri dari bagian lubang




4





hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung. Pada rongga hidung
terdapat rambut-rambut hidung dan selaput lendir. Guna rambut tersebut untuk
menangkap dan menyaring partikel di udara yang masuk ketika bernapas,
sedangkan selaput lendir berfungsi untuk menangkap partikel yang lolos
melewati rambut rongga hidung, membasahi (melembabkan) udara yang
masuk, dan menghangatkan udara sehingga sesuai dengan panas tubuh kita.
Selain sebagai alat pernapasan, hidung juga berfungsi sebagai indra pembau.
2. Faring
Fairng merupakan daerah persilangan saluran makanan (esofagos) dan saluran respirasi (trakea). Faring merupakan ruang dibelakang rongga hidung. Pada faring terdapat tiga daerah bagian yaitu Nasofaring (daearh faring yang membuka ke daerah rongga hidung, diatas langit-langit lunak), Orofaring (daearah faring yang membuka ke arah rongga mulut), dan Laringofaring (daearah faring yang membuka ke arah faring). Selanjutnya udara dari faring diteruskan masuk ke faring.
3. Laring
Laring merupakan kotak suara yang terletak di pangkal tenggorokan
(dibawah faring). Laring tersusun atas tulang rawan yang berupa kepingan dan
berfungsi untuk menyalurkan udara dari faring ke trakea. Pada bagian atas
laring terdapat katup (disebut epiglotis) yang berguna untuk mencegah
makanan atau air masuk kesaluran pernapasan. Laring disebut juga kotak
suara karena laring mempunyai pita suara. Pita suara dibentuk oleh ligamen






5





elastis yang dapat bergetar saat udara yang melewatinya, sehingga menghasilkan udara.
4.Trakea
Trakea merupakan saluran berbentuk tabung dengan diameter sekitar 2,5
cm dan panjang 11 cm. Saluran ini tersusun atas otot polos dan tersusun atas
20 tulang rawan berbentuk gelang atau cincin yang kuat, tetapi fleksibel.
Tulang rawan pada trakea berfungsi untuk mencegah terjadinya pengempisan
yang dapat mengganggu masuknya udara dan menjaga kekuatan trakea selama
menarik napas. Dinding trakea tersusun atas tiga lapisan. Lapisan luar terdiri
atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang
rawan sedangkan lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitellium bersilia.
Jaringan epitel ini menghasilkan banyak lendir, yang berguna untuk
menangkap dan mengembalikan benda-benda asing ke hulu saluran pernapasan sebelum masuk ke paru-paru bersama udara pernapasan.
5.Bronkus
Bronkus merupakan cabang tenggorokan yang jumlahnya sepasang. Yang
satu menuju ke paru-paru kanan dan yang satu menuju ke paru-paru kiri.
Bronkus kanan lebih pendek dan berdiameter lebih besar dari pada bronkus
kiri. Bronkus kanan bercabang ke dalam tiga lobus (gelambir) paru-paru,
sedangkan bronkus kiri bercabang kedalam dua gelambir. Dinding bronkus
tersusun atas lapisan jaringan ikat, lapisan otot polos, dan cincin tulang rawan,
serta lapisan jaringan epitel. Setiap bronkus terdiri atas lempengan tulang
rawan.




6









6.Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis, dan
salurannya lebih kecil. Cincin tulang rawan yang menyusunnya semakin tipis,
dan lingkarannya tidak sempurna, serta sel-sel epitel bersilia berubah menjadi
sisik epitel. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran halus yang akan masuk ke dalam alveolus (jamak dari alveoli) atau gelembung paru-paru.
7. Alveolus
Alveolus merupakan saluran akhir pernapasan yang berupa gelembunggelembung udara. Dinding alveolus tipis, setebal selapis sel lembab, dan berlekatan erat dengan kapiler-kepiler darah. Dinding alveolus yang tipis dan lembab ini mempermudah udara pernapasan untuk melaluinya. Pada bagian alveolus inilah, pertukaran O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara bebas terjadi.
8. Paru-paru
Paru-paru merupakan alat respirasi utama pada manusia.Paru-paru terletak di
dalam rongga dada, bagian bawah dibatasi oleh otot diafragma. Paru-paru
merupakan himpunan dari bronkiolus, saccus alveolaris, dan alveolus. Paru-
paru kanan memiliki tiga gelambir (lobus) sedangkan paru-paru kiri memiliki
dua gelambir. Bagian luar paru-paru diselubungi oleh dua selaput pelindung
yang disebut pleura. Pleura mempunyai struktur rangkap yang merupakan
kantong tertutup. Diantara kedua selaput tersebut berisi cairan limfe yang
berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan ketika mengembang dan
mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan adanya




7





perubahan tekanan dalam rongga dada. Di dalam paru-paru terdapat bronkiolus (anak cabang batang tenggorokan) dan alveolus (gelembung paruparu) yang memiliki ciri-ciri diantaranya berdinding elastis, banyak kapiler darah dan tempat terjadinya pertukaran O2danCO2.










































8









BAB III

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
A. Mekanisme pernapasan pada manusia
Selama bernapas, udara dari hidung mengalir ke dalam paru-paru dan selanjutnya udara bergerak ke luar dari paru-paru. Paru-paru manusia termasuk paru-paru isap, karena udara secara pasif (tidak langsung). Udara dapat masuk dan keluar dari tubuh melalui pergerakan antar tulang rusuk dan otot-otot diafragma yang mengubah volume rongga dada.
Aktivitas bernapas dapat berlangsung melalui dua fase, yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi (inshalase), adalah proses pengambilan udara dari atmosfer sehingga dari udara masuk ke paru-paru. Sedangkan ekspirasi (ekshalase), adalah proses pengeluaran udara dari paru-paru. Adapun proses inspirasi dan ekspirasi yang lebih jelas adalah sebagai berikut:
1.Inspirasi
Pada saat inspirasi, diafragma dan otot antar tulang rusuk mengerut menarik tulang-tulang rusuk ke atas sehingga sangkar rusuk mengembang. Pada waktu sangkar rusuk mengembang, diafragma mengerut ke bawah. Akibatnya, rongga dada akan mengembang. Peningkatan volume rongga dada menyebabkan tekanan udara di paru-paru berkurang, sehingga paru-paru mengembang dan udara masuk melalui rongga hidung, batang tenggorokan, dan akhirnya ke paru-paru.








9









2.Ekspirasi
Pada saat ekspirasi, otot antar tulang rusuk yang sebelumnya mengerut
menjadi kendur (relaksasi) sehingga tulang rusuk sedikit menurun. Pada saat
bersamaan, diafragma mengendur keukuran semula dan ditekan ke atas oleh
bagian perut. Pergerakan tulang-tulang rusuk dan diafragma tersebut
menyebabkan penyempitan rongga dada. Penyempitan rongga dada
menyebabakan pengurangan volume rongga dada dan peningkatan tekanan
udara di paru-paru. Akibatnya, udara terdorong keluar dari paru-paru.
Dalam keaadan istirahat setelah ekspirasi, kedudukan diafragma melengkung atau menjorok ke atas. Karena otot-otot diafragma dalam keadaan mengendur.
B. Gangguan pernapasan pada manusia dan cara penanggulangannya
Ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh gangguan pernapasan, diantaranya:
1. Asma
Asma merupakan suatu keadaan dimana saluran napas mengalami penyempitan karena hiperaktif terhadap rangsangan tertentu, yang menyababkan peradangan. Penyempitan ini bersifat sementara, pesakit asma mungkin mengalami pernapasan bersiul (wheezing), sesak napas dan sukar untuk bernapas. Ketika otot mengejang, saluran udara mengecil dan menghalang pernapasan. Apabila ini terjadi, paru-paru akan kekurangan udara, akibatnya pesakit akan pingsan.






10









Gejala utama (cardinal symtom) asma adalah pernapasan bersiul
(wheez) menunjukkan saluran udara tersekat. Batuk, kadang kala dengan kehadiran lendir jernih (clear sputum). Serangan bisa berlangsung selama beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di
leher, batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga. Pada
saat serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara,
karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran
yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat
dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis
(kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen
penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan
sembuh sempurna.
Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera
mungkin untuk membuka saluran pernapasan. Obat yang digunakan untuk
mencegah juga dapat digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis
yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda. Pada serangan asma
yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan
tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan
intravena (melalui pembuluh darah). Jika diduga terjadi infeksi, maka
diberikan antibiotik. Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan:




11









a). Pemeriksaan kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah.
b). Pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau
peak flowmeter)
c). Pemeriksaan rontgen dada
Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
2. Tuberkulosis (TBC)
TBC yaitu penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis, tandanya terbentuk bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.
Gejala yang bisa menjadi pertanda seorang anak menderita TBC
adalah tidak hanya batuk saja, tetapi juga disertai dengan demam dan
diare. Untuk mengetahui si anak menderita TBC atau tidak, anak tersebut
minimal harus memiliki tiga dari sepuluh gejala TBC yang harus dicurigai,
antara lain :
a) Batuk tiga minggu atau lebih yang bukan karena asma atau gangguan
perapasan lainnya.
b) Demam yang lama.

c) Berat badan tidak naik atau bahkan turun.
d) Hasil foto rontgen menunjukkan tanda-tanda TBC.
e) Setelah divaksinasi BCG dalam waktu 3-7 hari, timbul reaksi hebat
misalnya, di tempat suntikan menjadi kemerah-merahan.
f) Ibu memiliki tes BTA (basil tahan asap) yang positif.




12









g) Adanya TBC kulit (seperti koreng yang kronik dan tak kunjung
sembuh).
h) Kadang dimata ada merah, lalu ada bintik putih.

i) Adanya pembesaran kelenjar getah bening di leher.
j) Pada TBC, biasanya kelenjar yang membasar akan berderet atau lebih
dari satu
Perlu diketahui, kasus TBC pada anak diindonesia cukup banyak yaitu
sakitar 20% dari seluruh kasus TBC. Diperkirakan terdapat 583.000 kasus
baru TBC setiap tahunnya. Di seluruh dunia, TBC dapat membunuh
100.000 anak setiap tahunnya. Anak-anak juga paling rentan menderita
TBC berat, yang menyerangn otak dan medula spinalis. Mungkin karena
sulit terdeteksi, kasus TBC pada anak seringkali tidak diperhatikan. Anak
penderita TBC yang datang kerumah sakit umunya sudah mengalami TBC
yang berat, meluas dan sudah menyerang ke selaput otak. Untuk mencegah
TBC pada anak, perlu dilakukan vaksinasi BCG sejak bayi. Namun,
apabila vaksinasi itu dilakukan ketika sianak masih berusia 2-3 bulan
maka harus dilakukan tes Mantoux terlebih dahulu. Jika tes Mantoux itu
hasilnya negatif, baru boleh diberikan vaksinasi BCG, hal itu justru akan
memberatkan penyakitnya. Namun, Vaksinasi BCG tidak menjamin 100%
si anak akan terhindar dari penyakit TBC. Hal itu disebabkan karena kasus
TBC di indonesia masih banyak, sehingga kuman penyebab TBC (yaitu
Micobacterium tuberculosis) banyak tersebar dimana-mana. Selain itu, tes
Mantoux yang positif juga bukan jaminan bahwa si anak menderita TBC.




13





Jika tes Mantoux positif namun tidak disertai dengan minimal dua gejala
lainnya, belum tentu anak tersebut menderita TBC aktif. Selain itu, anak
yang tes Mantoux-nya positif menunjukkan bahwa ia sudah terpapar basil
Tuberculosis, tapi kadang-kadang kondisi klinisnya baik. Pengobatan TBC
pada anak adalah sekitar enam bulan, sama seperti halnya TBC pada orang
dewasa. Biasanya hasilnya sudah terlihat setelah si anak minum obat
selama dua bulan. Namun pengobatan TBC harus tetap dikonsultasikan
pada dokter spesialis agar diperoleh hasil pengobatan yang tepat dan
benar.
3. Tonsilitis
Tonsilitis adalah infeksi amandel yang berlokasi di belakang
tenggorokan. Pada tahap awal masa kanak-kanak tonsil menangkap
“infeksi” mengambil sampel dari lingkungan untuk membentuk
kekebalannya. Amandel yang sehat tidak terinfeksi. Seringnya sakit
tenggorokan mengindikasikan bahwa infeksi tidak sepenuhnya
tereliminasi dari antara infeksi-ifeksi . Radang tonsil atau tonsilitis bisa
disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Bakteri penyebab umumnya
streptokok, pneumokok, atau stapilokok. Virus yang bisa menyebabakan
radang tonsil antara lain virus influinza atau virus dengue. Radang tonsil
dicirikan dengan keadaan tonsil yang merah dan bengkak.Kadang-kadang
pada tonsil ada bintik-bintik atau diselimuti lapisan putih. Penderita
mangalami demam dan sulit menelan. Kondisi itu sering disertai dengan
gejala flu, sakit kepala dan sakit perut. Pada bulatan-bulatan jaringan limfe




14





di tonsil yang membengkak sering terselip sisa makanan dan kuman
sehingga menimbulkan bau mulut tidak enak. Pada anak-anak pembesaran
tonsil biasanya diikuti pembesaran adenoid (kelenjar limfe yang terletak di
belakang hidung, di bagian atas belakang langit-langit lunak). Sedangkan
pada orang dewasa, tonsil yang membengkak bisa menempel pada langit-
langit lunak sehingga menutup jalan napas. Akibatnya, penderita
mengorok dan mengalami sleep apnea (berhenti napas sejenak saat tidur).
Sleep apnea menyebabkan jumlah oksigen yang beredar dalam tubuh
berkurang sehingga jantung bekerja lebih keras. Hal ini jika berlangsug
berkepanjangan bisa memicu serangan jantung atau stroke. Selain itu,
kekurangan oksigen menyebabkan penderita terus menerus mengantuk
sehingga prestasi atau produksivitasnya menurun. Infeksi berulang pada
tonsil menyababkan batuk, pilek menyebabkan infeksi pada tonsil. Tonsil
yang meradang bisa menjadi sumber infeksi pada organ lain. Penyebab
radang tonsil adalah kurangnya daya tahan tubuh akibat gangguan gizi
atau lingkungan yang rawan infeksi, misalnya kotor atau banyak orang
dengan infeksi di sekitar anak. Pada penyakit ini membutuhkan perawatan
khusus.
Pada tonsilitis akut yang disebabkan oleh virus, perbaikan kondisi
tubuh lewat pemberian makanan bergizi serta istirahat cukup bisa
menyehatkan penderita. Kalau diperlukan, penderita diberi obat penurun
panas dan anti nyeri. Pada radang tonsil akibat bakteri, penderita harus
diberi antibiotik. Sedangkan pada tonsilitis akibat jamur diberikan anti




15





jamur. Mengingat tonsil merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh,
tonsil yang membesar tidak harus selalu dibuang kecuali jika menjadi
sumber infeksi atau mengganggu secara mekanik proses menelan dan
bernapas. Operasi pembuangan tonsil secara konvensional dilakukan
menggunakan pisau bedah, cara lain menggunakan laser, bisa juga
menggunakan koblasi elektronik. Namun cara tersebut tetap menyisakan
luka terbuka yang memerluakan waktu sekitar satu sampai dua minggu
untuk sembuh. Cara terbaru adalah somnoplasty (menggunakan frekuensi
radio). Menurut situs universitas standford yang membahas tentang sleep
apnea, pada prosedur ini tonsil yang membesar ditusuk jarum yang
dihubungkan dengan generator frekuensi radio. Jaringan dalam tonsil
kemudian dipanaskan selama sekitar setengah jam sehingga mengecil.
Prosedur yang diperkenalkan di dunia tahun 1998 dan telah dilakukan
setahun belakangan di indonesia ini tidak menimbulkan pendarahan dan
tidak sakit. Menurut soekirman, dalam dua minggu tonsil akan mengecil
30-40 persen.
4. Epiglotis
Epiglotis adalah penyakit tenggorokan langka dan berbahaya yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang bagian atas dari laring (kotak suara). Waspadailah ketika ada rasa sakit pada saat menelan (menyebabkan keluarnya air liur), lesulitan dalam berbicara (pengucapan ketika menggumam), kesulitan dalam bernapas, pasien harus secepatnya mencari bantuan kesehatan.




16





Sakit tenggorokan ringan yang dihubungkan dengan gejala demam atau flu dapat ditanggulangi dengan ramuan berikut:
a. Perbanyak minum

b. Teh hangat dengan madu
c. Gunakan steamer atau pembersih udara di dalam kamar
d. Kumur dengan air garam yang hangat beberapa kali sehari: ¼
sdt garam untuk ½ gelas air.
5. Bronkitis
Bronkitis adalah sejenis keradangan pada saluran pernapasan di dalam paru-paru. Terdapat dua bentuk bronkitis:
a. Bronkitis akut (berakhir dalam masa tiga hari hingga tiga minggu)
Gejala: batuk berdahak, demam ringan, sakit tekak, sakit otot dan
lesu.
b. Bronkitis kronik (berakhir hingga tiga bulan dan bisa mencapai dua
tahun).
Gejala: penyebab utamanya adalah merokok.
Bronkitis selalu disebabkan oleh virus atau bakteria dan diburukkan
lagi oleh pencemaran udara, termasuk asap kimia. Bronkitis bisa menjadi
kronik terutama dikalangan mereka yang merokok atau bekerja di kawasan
udara tercemar. Apabila bahan-bahan pencemar ini dihisap ke dalam paru-
paru secara terus menerus, ia akan mengganggu saluran pernapasan, lalu
mengakibatkan keradangan dan pengeluaran mukus yang berlebihan.
Bronkitis dapat dicegah dengan cara:




17









a) .Berhenti merokok dan jauhkan diri dari asap rokok.
b) Jauhi dari pada pencemaran udara dan bahan-bahan kimia tertentu jika anda mudah mendapat bronkitis.
c) . Pakailah topeng keselamatan atau alat-alat perlindungan lain jika anda berada di tempat yang tercemar udaranya.








































18









BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua penjelasan yang telah diuraikan, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan:
1. Proses pernapasan pada manusia meliputi dua
a. Inspirasi
Pada saat inspirasi, diafragma dan otot antar tulang rusuk mengerut menarik tulang-tulang rusuk ke atas sehingga sangkar rusuk mengembang.
b. Ekspirasi
Pada ekspirasi otot antar tulang rusuk yang sebelumnya mengerut menjadi kendor atau relaksasi sehingga tulang-tulang rusuk sedikit menurun.
2. Gangguan pernapasan dan penanggulangan pada manusia antara lain:
a. Asma
Asma merupakan suatu keadaan dimana saluran napas mengalami penyempitan karena hiperaktifitas terhadap rangsangan tertentu. Gejala utama asma adalah pernapasan bersiul menunjukkan saluran udara tersekat, batuk kadang kala dengan kehadiran lendir jernih. Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan minum obat sebelum olah raga.




19









b. Tuberkulosis atau TBC
TBC yaitu penyakit paru-paru yang disebabkan oleh microbakterium tuberculosis. Tandanya terbentuk bintik-bintik kecil pada dinding alveoli. Untuk mencegah TBC pada anak perlu dilakukan vaksinasi BCG sejak bayi namun pengobatan BCG harus tetap dikonsultasikan pada dokter spesialis agar diperoleh hasil pengobatan yang cepat dan benar.
c. Tonsilitis
Tonsilitis adalah infeksi amandel yang berlokasi di belakang tenggorokan. Penyebab radang tonsil adalah kurangnya daya tahan tubuh akibat gangguan gizi atau lingkungan yang rawan infeksi, misalnya kotor atau banyak orang dengan infeksi di sekitar anak. Cara terbaru untuk menghilangkan tonsil adalah menggunakan frekuensi radio.
d. Epiglotis
Epiglotis adalah penyakit tenggorokan langka dan berbahaya yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang bagian atas dari laring. Sakit tenggorokan ringan yang dihubungkan dengan gejala demam atau flu dapat ditanggulangi dengan ramuan berikut:
1. perbanyak minum.

2. teh hangat dengan madu.

3. gunakan teamer atau pembersih udara di dalam ruangan.
4. kumur dengan air garam yang hangat beberapa kali sehari.




20









5. makan obat penghilang rasa sakit.
e. Bronkitis
Bronkitis adalah sejenis radangan pada saluran pernafasan di dalam paru-paru. Terdapat dua bentuk bronkitis yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronik. Pencegahannya:
1. Berhenti merokok dan jauhkan diri dari asap rokok.
2. Jauhi daripada pencemaran udara dan bahan-bahan kimia
tertentu jika anda mudah mendapat bronkitis.
3. Pakailah topeng keselamatan atau alat-alat perlindungan lain
jika anda berada di tempat yang tercemar udaranya.
B. Saran-saran
Setelah penulis mengamati uraian di atas, maka penulis mempunyai saransaran bagi pembaca antara lain:
1. Sebaiknya kita harus memperhatikan kesehatan kita. Karena
kesehatan itu mahal harganya dan sehat itu indah.

2. Jika kita mempunyai masalah dengan alat-alat pernapasan, maka
janganlah dianggap remeh. Jika kita berada di tempat yang banyak polusi, sebaikknya menggunakan masker atau penutup hidung.
C. Penutup
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayahnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan paper yang sederhana ini. Penulis juga menyadari
bahwasanya paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Dikarenakan




21





keterbatasan kemampuan penulis, maka penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, demi kesempurnaan penulis dimasa mendatang.
Akhirnya penulis hanya dapat berdoa kepada Alloh SWT, semoga paper ini bermanfaat bagi penulis khususnya, bagi pembaca umunya. Amiin ya robbbal ‘alamin.






































22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar